(Disekolah atau Madrasah)
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Metode pembelajaran atau strategi mengajar adalah
suatu cara menyampaikan pesan yang terkandung dalam kurikulum. Metode
harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Metode pembelajaran
ini, menjawab pertanyaan “how” yaitu bagaimana menyampaikan materi atau
isi kurikulum kepada siswa secara efektif. Oleh karenanya, walaupun
metode pembelajaran adalah komponen yang kecil dari perencanaan
pengajaran (instructional plan), tetapi memiliki peran dan fungsi yang
sangat penting dalam proses belajar itu sendiri.
2. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian metode pembelajaran?
b) Apa pengertian pendidikan Agama Islam
c) Apa saja macam metode pembelajaran?
d) Apa manfaat metode pembelajaran?
3. Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas kuliah dan sekaligus untuk menambah pengetahuan dan pemahaman terhadap metode pembelajaran.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode
berasal dari bahasa latin, metodos yang artinya “jalan atau cara”. Akan
tetapi menurut Robert Ulich, istilah metode berasal dari bahasa Yunani:
meta ton odon, yang artinya brlangsung menurut cara yang benar (to
proceed according to the right way).
Dalam
kamus besar bahasa Indonesia, metode adalah “cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan guna mencapai apa yang telah ditentukan”.
Dengan kata lain adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan
tertentu.
Sedang
bila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat dimaknai
sebagai “jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan
tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu
pengetahuan dan lainya”. Berangkat dari pembahasan metode di atas, bila
dikaitkan dengan pembelajaran, dapat digaris bawahi bahwa metode
pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan
serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
Adapun defenisi metode pembelajaran antara lain:
a) Menurut Biggs ( 1991 )
Metode
Pembelajaran adalah Cara – cara untuk menajikan bahan – bahan
Pembelajaran kepada Siswa – siswi untuk tercapainyatujuan yang telah
ditetapkan.
b) Menurut Adrian ( 2004 )
Metode
Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara – cara untuk melakukan
aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari
pendidik dan peserta didik untuk saling beriteraksi dalam melakukan
suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam artian
tujuan pengajaran tercapai.
Sehingga
berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara, model, atau
serangkaian bentuk kegiatan belajar yang diterapkan pendidik kepada anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar si terdidik guna tercapainya tujuan pengajaran.
Pendidikan berasal dari kata didik, yang mengandung arti perbuatan, hal, dan cara. Pendidikan Agama dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah religion education,
yang diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan
orang beragama. Pendidikan agama tidak cukup hanya memberikan
pengetahuan tentang agama saja, tetapi lebih ditekankan pada feeling attituted, personal ideals, aktivitas kepercayaan[1].
Dalam bahasa Arab, ada beberapa istilah yang bisa digunakan dalam pengertian pendidikan, yaitu ta’lim (mengajar), ta’dib (mendidik), dan tarbiyah (mendidik). Namun menurut al-Attas (1980) dalam Hasan Langgulung, bahwa kata ta’dib yang
lebih tepat digunakan dalam pendidikan agama Islam, karena tidak
terlalu sempit sekedar mengajar saja, dan tidak terlalu luas,
sebagaimana kata terbiyah juga digunakan untuk hewan dan tumbuh-tumbuhan
dengan pengertian memelihara. Dalam perkembangan selanjutnya, bidang
speliasisai dalam ilmu pengetahuan, kata adab dipakai untuk
kesusastraan, dan tarbiyah digunakan dalam pendidikan Islam hingga
populer sampai sekarang[2].
Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam di sekolah diarahkan untuk
meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran
agama Islam.
Nazarudin Rahman menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PAI, yaitu sebagai berikut[3]:
a) Pendidikan
Agama Islam (PAI) sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing,
pengajaran atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas
tujuan yang hendak dicapai.
b) Peserta didik harus disiapkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.
c) Pendidik
atau Guru Agama Islam (GPAI) harus disiapkan untuk bisa menjalankan
tugasnnya, yakni merencanakan bimbingan, pangajaran dan pelatihan.
d) Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.
Sebagai
salah satu komponen ilmu pendidikan Islam, metode pembelajaran PAI
harus mengandung potensi yang bersifat mengarahkan materi pelajaran
kepada tujuan pendidikan agama Islam yang hendak dicapai proses
pembelajaran.
Dalam konteks tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum, Departemen Pendidikan Nasional merumuskan sebagai berikut :
a) Menumbuh
kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
b) Mewujudkan
manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia
berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
berdisiplin, bertoleran (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal
dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Lebih
lanjut, menurut Arifin, ada tiga aspek nilai yang terkandung dalam
tujuan pendidikan Islam yang hendak direalisasikan melalui metode, yaitu
: pertama, membentuk peserta didik menjadi hamba Allah yang mengabdi
kepadaNya semata. Kedua, bernilai edukatif yang mengacu kepada petunjuk
Al-Qur’an dan Al-hadist. Ketiga, berkaitan dengan motivasi dan
kedisiplinan sesuai dengan ajaran al-Qur’an yang disebut pahala dan
siksaan.
Berangkat
dari beberapa penjelasan tersebut, dapat dikemukan bahwa Pendidikan
Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing,
pengajaran dan / atau latihan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam
secara berencana dan sadar dengan tujuan agar peserta didik bisa
menumbuh kembangkan akidahnya melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT yang
pada akhirnya mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan
berakhlak mulia.
Agar
hal di atas tercapai, maka guru pendidikan agama Islam dituntut mampu
mengembangkan kemampuannya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam,
disinilah pentingnya mempelajari metode pembelajaran pendidikan agama
Islam.
3. Macam-Macam Metode Pembelajaran
Secara garis besar metode yang sering di gunakan dalam pembelajaran orang dewasa antara lain:
a) Ceramah dan Tanya jawab;
Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah.
Metode
ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.”.
Berdasarkan pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa metode ceramah
merupakan metode yang sudah sejak lama digunakan dalam kegiatan
pembelajaran, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang bersifat
konvesional atau pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher
centered). Metode ceramah pada umumnya digunakan karena sudah menjadi kebiasaan dalam suaan pembalajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah.
b) Metode Diskusi
Metode
diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian
materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi
yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang
keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan
menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Jika metode ini
dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini
sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan
diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik,
peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa
tekanan.
Tujuan
penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang
diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahakan suatau permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan
memahami pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.”
c) Metode Tanya jawab
Metode
tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi
yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai
aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan berpariasi, meliputi
pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan)
dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban),
serta disajikan dengan cara yang menarik.
Jadi,
metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa
pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada
siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
d) Metode Pemberian Tugas
Metode
pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui
penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat
secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau
kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
e) Metode Eksperimen
Metode
eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa
melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses,
mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan
sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
f) Metode Demonstrasi
Metode
demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan
atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau
cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi
dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model,
maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.
g) Metode Tutorial/Bimbingan
Metode
tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan
melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa
baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang
lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak
sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja
kelompok.
h) Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode
problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan metode
pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu permasalahan, yang
kemudian dicari penyelasainnya dengan dimulai dari mencari data sampai
pada kesimpulan.
4. Manfaat Metode Pembelajaran di Sekolah atau Madrasah
Metode-metode
pembelajaran PAI memiliki manfaat bagi pendidik dan peserta didik, baik
dalam proses belajar dan pembelajaran maupun dalam kehidupan
sehari-hari, bahkan untuk hari esok. Sehubungan dengan itu, Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Saibany mengatakan bahwa kegunaan metodologi pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
a) Menolong siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan, terutama berpikir ilmiah dan sikap dalm satu kesatuan.
c) Memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
d) Menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif, komunikatif, sehingga dapat meningkatkan motivasi peserta didik[4].
Dengan
demikian, keberadaan metodologi pembelajaran menunjukkan pentingnya
metode dalam sistem pengajaran. Tujuan dan materi yang baik tanpa
didukung dengan metode penyampaian yang baik dapat menghasilkan yang
tidak baik. Atas dasar itu, pendidikan agama Islam sangat memperhatikan
terhadap masalah metodologi pembelajaran ini. Sebagaimana hadits nabi,
yang artinya sebagai berikut :
“Bagi segala sesuatu itu ada caranya (metodenya). Dan metode masuk surga, adalah ilmu” (H.R. Dailami).
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
metode
pembelajaran adalah cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan
belajar yang diterapkan pendidik kepada anak didiknya guna meningkatkan
motivasi belajar si terdidik guna tercapainya tujuan pengajaran.
Pendidikan
Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing,
pengajaran dan / atau latihan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam
secara berencana dan sadar dengan tujuan agar peserta didik bisa
menumbuh kembangkan akidahnya melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
Metode-metode
pembelajaran PAI memiliki manfaat bagi pendidik dan peserta didik, baik
dalam proses belajar dan pembelajaran maupun dalam kehidupan
sehari-hari, bahkan untuk hari esok.
2. Saran
Karena
keterbatasan ilmu, waktu dan juga halaman makalah ini sehingga tidak
dapat dikatakan sempurna ataupun lengkap, untuk itu kepada rekan-rekan
kami menyarankan untuk mencari refernsi tambahan melalui media baik itu
media cetak maupun elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
Rahman, Nazarudin. 2009. Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Cet I. Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Ramayulis. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam, cet ketiga. Jakarta: Kalam Mulia.
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany. 1979. Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan Langgulung, cet. pertama. Jakarta: Bulan Bintang.
[1] Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, cet ketiga, Jakarta, Kalam Mulia, 2001, Hal. 3.
[2] Nazarudin Rahman, Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Cet I. Yogyakarta: Pustaka Felicha. 2009. Hal. 12
[3] Ibid. Hal. 12
[4] Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan Langgulung, cet. pertama. Jakarta, Bulan Bintang, 1979, Hal. 585.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar