KONSEP
BIMBINGAN DAN KONSELING MELALUI :
Tujuan,
Fungsi, Prinsip
Untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata
Kuliah Bibingan dan Konseling
Dosen :
Drs.H.Yaya Suaya, M.Ag
Disusun Oleh; Muhammad Rif’at
Akhmad
Wahyudin
Sri
Zakiyah Zein
Kiki
Taufik Rahman
Program Studi
Pendidikan Agama Islam
Fakultas Agama
Islam
Universitas
Islam Nusantara 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kemajuan
berpikir dan kesadaran manusia akan diri dan dunianya, telah mendorong
terjadinya globalisasi. Situasi global membuat kehidupan semakin kompetitif dan
membuka peluang bagi manusia untuk mencapai status dan tingkat kehidupan yang
lebih baik. Dampak positif dari kondisi global telah mendorong manusia untuk
terus berfikir, meningkatkan kemampuan, dan tidak puas terhadap apa yang
dicapainya pada saat ini. Adapun dampak negatif dari globalisasi, terjadinya
keresahan hidup di kalangan masyarakat yang semakin meningkat karena banyaknya
konflik, stress, kecemasan, dan frustasi.Dengan demikian, kita harus sadar
bahwa hidup dan kehidupan kita berhiaskan masalah, baik masalah yang datang
dari diri kita sendiri maupun masalah yang datang dari luar. Namun, dengan niat
yang kuat serta pemberian bantuan dari konselor dalam lingkup bimbingan
konseling maka akan berhasil menyelesaikan (to solve) masalah-masalah yang
dihadapi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian bimbingan?
2.
Apa pengertian konseling?
3.
Apa pengertian bimbingan konseling?
4.
Apa tujuan dan fungsi bimbingan konseling dalam
kehidupan?
5.
Bagai Mana Prinsip-prinsip Bimbingan dan
Konseling?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah bimbingan konseling sebagai berikut:
Adapun tujuan dari penulisan makalah bimbingan konseling sebagai berikut:
1.
Mengetahui pengertian bimbingan.
2.
Mengetahui pengertian konseling.
3.
Mengetahui dan mengkaji pengertian bimbingan
konseling.
4.
Mengetahui tujuan dan fungsi dari bimbingan
konseling dalam kehidupan sehari-hari.
5.
Mengetahui Prindip-Prinsip Bimbingan Konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Bimbingan
Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada individu dari seorang yang ahli,
Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli memberikan pengertian yang
saling melengkapi satu sama lain.
Maka untuk
memahami pengertian dari bimbingan perlu mempertimbangkan beberapa pengertian
yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
“Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya” (Frank Parson ,1951).
“Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih,mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya” (Frank Parson ,1951).
“Bimbingan
membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya
sendiri” (Chiskolm,1959).
“Bimbingan
merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu”
(Bernard & Fullmer ,1969).
“Bimbingan
sebagai pendidikan dan pengembangan yang menekankan proses belajar yang
sistematik” (Mathewson,1969).
B.
Pengertian Konseling
Konseling
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor)
kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali
digunakan oleh Frank Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karir.
Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan
pendekatan tetapi yang berpusat pada klien (client centered).
Sedangkan
konseling menurut Prayitno dan Erman Amtidalam buku Dasar-Dasar Bimbingan
Konseling (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang
sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel mendefinisikan konseling
sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu
konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil
tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.
C.
Pengertian Bimbingan Konseling
Pengertian
bimbingan konseling adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan
pribadi, sosial, belajar, karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung atas dasar norma-norma yang berlaku. Dengan demikian, setiap
bimbingan itu pasti konseling dan setiap konseling belum tentu bimbingan.
Bimbingan dan
konseling yang berkembang pada saat ini adalah bimbingan dan konseling
perkembangan. Visi bimbingan dan konseling adalah edukatif, perkembangan, dan outreach. Edukatif, karena titik berat kepdulian bimbingan dan konseling
terletak pada pencegahan dan pengembangan, bukan pada korekif atau terapeutik ,
walaupun hal itu tetap ada dalam kepedulian bimbingan dan konseling perkembangan.
Pengembangan,
karena titik sentral tujuan bimbingan dan konseling terletak pada perkembangan
optimal dan strategi upaya upaya pokoknya memberikan kemudahan bagi
perkembangan bagi individu melalui perekayasaan lingkungan perkembangan. Outreach,
kerena target populasi layanan bimbingan dan konseling tidak terbatas kepada
individu bermasalah dan dilakukan secara individual tetapi meliputi ragam
dimensi (masalah, target intervensi, setting, metode, lama waktu layanan) dalam
rentang yang cukup lebar. Teknik yang digunakan dalam bimbingan dan konseling
perkembangan adalah pembelajaran, pertukaran informasi, bermain peran,
tutorial, dan konseling (Muro and Kotman, 1995:5)
D.
Tujuan dan Fungsi Bimbingan konseling
1.
Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan Bimbingan dan
Konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989 (UU No. 2/1989),
yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan
(Depdikbud, 1994 : 5).
2.
Tujuan Khusus
Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling
bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan
meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
Bimbingan pribadi – sosial dimaksudkan untuk
mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi – sosial dalam mewujudkan
pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung-jawab. Bimbingan belajar
dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan
karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
Ditinjau dari segi sifatnya, layanan Bimbingan
dan Konseling dapat berfungsi sebagai :
1.
Fungsi Pencegahan (preventif)
Layanan
Bimbingan dan Konseling dapat berfungsi pencegahan artinya : merupakan usaha
pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang
diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah
yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan yang berfungsi pencegahan dapat
berupa program orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data, dan
sebagainya.
2.
Fungsi pemahaman
Fungsi
pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan
keperluan pengembangan siswa pemahaman ini mencakup :
1) Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
1) Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
2) Pemahaman
tentang lingkungan siswa (termasuk di dalam lingkungan keluarga dan sekolah)
terutama oleh siswa sendiri, orangtua, guru, dan guru pembimbing.
3) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama di dalamnya informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh siswa.
3) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (terutama di dalamnya informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier dan informasi budaya/nilai-nilai terutama oleh siswa.
3.
Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi
pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja siswa masih
menghadapi masalah-masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu berperan,
yaitu fungsi Bimbingan dan Konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau
teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa.
4.
Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini
berarti bahwa layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan dapat membantu
para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara
mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang
positif agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan
mengembangkan berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka
perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
E.
Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling :
Sejumlah prinsip mendasari gerak langkah penyelenggaraan kegiatan
bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip ini berkaitan dengan tujuan, sasaran
layanan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, serta berbagai aspek
operasionalisasi pelayanan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip tersebut
adalah :
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan:
1.
melayani
semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, agama dan status social.
2.
memperhatikan
tahapan perkembangan
3.
perhatian adanya perbedaan individu dalam
layanan.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan permasalahan
yang dialami individu;
a.
menyangkut pengaruh kondisi mental maupun fisik
individu terhadap penyesuaian pengaruh lingkungan, baik di rumah, sekolah dan
masyarakat sekitar,
b.
timbulnya masalah pada individu oleh karena
adanya kesenjangan sosial, ekonomi dan budaya.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program
pelayanan Bimbingan dan Konseling;
a.
bimbingan dan konseling bagian integral dari
pendidikan dan pengembangan individu, sehingga program bimbingan dan konseling
diselaraskan dengan program pendidikan dan pengembangan diri peserta didik
b.
program bimbingan dan konseling harus fleksibel
dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan
c.
program bimbingan dan konseling disusun dengan
mempertimbangkan adanya tahap perkembangan individu
d.
program
pelayanan bimbingan dan konseling perlu diadakan penilaian hasil layanan.
Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan
dan pelaksanaan pelayanan
a.
diarahkan untuk pengembangan individu yang
akhirnya mampu secara mandiri membimbing diri sendiri
b.
pengambilan keputusan yang diambil oleh klien
hendaknya atas kemauan diri sendiri
c.
permaslahan individu dilayani oleh tenaga
ahli/profesional yang relevan dengan permasalahan individu
d.
perlu adanya kerja sama dengan personil sekolah
dan orang tua dan bila perlu dengan pihak lain yang berkewenangan dengan
permasalahan individu
e.
proses pelayanan bimbingan dan konseling
melibatkan individu yang telah memperoleh hasil pengukuran dan penilaian
layanan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Bimbingan
membantu individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya
sendiri. Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling
oleh konselor kepada klien yang sedang mengalami sesuatu masalah yang bermuara
pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Bimbingan
konseling adalah Pelayanan bantuan untuk peserta didik(individu/kelompok) agar
mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi, sosial, belajar,
karir; melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar
norma-norma yang berlaku.
Adapun
Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling untuk membantu manusia agar dapat
mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan
karier.
Prinsip-prinsip Bimbingan dan
Konseling berkaitan dengan tujuan,
sasaran layanan, jenis layanan dan kegiatan pendukung, serta berbagai aspek
operasionalisasi pelayanan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip tersebut
adalah : melayani semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku,
agama dan status social,memperhatikan tahapan perkembangan, perhatian adanya
perbedaan individu dalam layanan.
DAFTAR PUSTAKA
Winkel,
W.S,.2005. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan, Edisi Revisi.
Jakarta: Gramedia.
H.
Achmad J.N. 2005. Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMP, Jakarta: Grasindo
Eko.http://eko13.wordpress.com
pengertian bimbingan .16 maret 2008.
Ifdil
Dahlani .http://konselingindonesia.com.
http://id.wikipedia.org/wiki.
Pengertian Konseling
Tidak ada komentar:
Posting Komentar